Syi'ah dan Sunny jelas sangat berbeda dalam prinsip Aqidahnya dan juga tata cara pelaksaan ibadahnya.
Jadi tidak mungkin Sunny dan Syi'ah itu bisa saling membenarkan, Syi'ah tidak mungkin membenarkan Sunny yang mengakui Khalifah pertama adalah Sayyidina Abu Bakar, berlanjut Sayyidina Umar, Utsaman dan Ali Rodyiyallahu 'anhum.
Demikian juga Sunny tidak akan mampu meyakini bahwa Sayyidina Abu Bakar dan Umar adalah para perampok seperti yang dituduhkan Syi'ah, apalagi sampai berani meyakini bahwa Sayyidatina 'Aisyah adalah pelacur, bahkan membayangkan saja tidak akan berani.
Tetapi, ketika perbedaan tajam itu akan menjadikan suasana NKRI tercerai berai, dan itulah yang akan menggembirakan musuh musuh Islam, maka sebaiknya dengan toleransi yang tinggi membiarkan perbedaan itu berjalan apa adanya, dan masing masing menggarap ladang dakwahnya dengan sopan santun, dan damai.
Selama ini kita telah beribadah dan belajar agama dengan tenang, tanpa ada yang melarang, tanpa ada ancaman.
Kedamaian itulah yang sekarang dicoba untuk diguncang, media yang mengatas namakan islam sangat penting menjalankan provokasi ini, berbagai issu politik dan sekterian dalam sehari selalu baru.
Kini mereka sedang gencar gencarnya mengidentikkan Tashowwuf adalah Syi'ah itu juga. Biar para awam kehilangan energi ilahiyyah dari para salik setelah dibunuhnya.
arrahmah.com, voa islam.com, nahi mungkar.com dll adalah sekian situs yang tidak punya misi visi lain kecuali menghasut dan meng adu domba Muslimin Nusantara.
Mereka tidak rela jika Ummat Islam Indonesia dengan berbagai variasi kebudayaannya menampilkan kerukunan dan keindahannya, mereka hanya ingin Indonesia ini menjadi miliknya, kemudian akan dibagi bagi kepada bolo kurowonya menurut seleranya.
Tidakkah kita belajar dari Negara negara Arab disana? mereka menginginkan hanya ideologinya saja yang boleh ada, lalu bagaimana akibatnya setelah mereka meminjam istilah Jihad dan Islam untuk memperkosa peradaban Ummat Manusia?
Yang ada dan akan berlanjut entah sampai kapan adalah perang, perang, perang, dan setiap detiknya akan ada nyawa yang melayang sia sia.
Sementara para penjual senjata berpesta pora, mereka dengan mudah membeli para pelacur yang juga korban perang itu sendiri dan wanita muslimah yang terhimpit keadaan atau korban perkosaan yang kemudian berputus asa.
Andai anda adalah manusia cerdas, baik itu dari kalangan Sunny, Syi'ah dan salafi, bahkan Ummat yang lain, anda akan menutup kemungkinan bangsa Indonesia perang saudara, karena sebejat bejat negara kita yang memang sangat memalukan ini, akan lebih baik tenang beribadah daripada kita sholat saja harus ada yang mengawalnya.
Jadi tidak mungkin Sunny dan Syi'ah itu bisa saling membenarkan, Syi'ah tidak mungkin membenarkan Sunny yang mengakui Khalifah pertama adalah Sayyidina Abu Bakar, berlanjut Sayyidina Umar, Utsaman dan Ali Rodyiyallahu 'anhum.
Demikian juga Sunny tidak akan mampu meyakini bahwa Sayyidina Abu Bakar dan Umar adalah para perampok seperti yang dituduhkan Syi'ah, apalagi sampai berani meyakini bahwa Sayyidatina 'Aisyah adalah pelacur, bahkan membayangkan saja tidak akan berani.
Tetapi, ketika perbedaan tajam itu akan menjadikan suasana NKRI tercerai berai, dan itulah yang akan menggembirakan musuh musuh Islam, maka sebaiknya dengan toleransi yang tinggi membiarkan perbedaan itu berjalan apa adanya, dan masing masing menggarap ladang dakwahnya dengan sopan santun, dan damai.
Selama ini kita telah beribadah dan belajar agama dengan tenang, tanpa ada yang melarang, tanpa ada ancaman.
Kedamaian itulah yang sekarang dicoba untuk diguncang, media yang mengatas namakan islam sangat penting menjalankan provokasi ini, berbagai issu politik dan sekterian dalam sehari selalu baru.
Kini mereka sedang gencar gencarnya mengidentikkan Tashowwuf adalah Syi'ah itu juga. Biar para awam kehilangan energi ilahiyyah dari para salik setelah dibunuhnya.
arrahmah.com, voa islam.com, nahi mungkar.com dll adalah sekian situs yang tidak punya misi visi lain kecuali menghasut dan meng adu domba Muslimin Nusantara.
Mereka tidak rela jika Ummat Islam Indonesia dengan berbagai variasi kebudayaannya menampilkan kerukunan dan keindahannya, mereka hanya ingin Indonesia ini menjadi miliknya, kemudian akan dibagi bagi kepada bolo kurowonya menurut seleranya.
Tidakkah kita belajar dari Negara negara Arab disana? mereka menginginkan hanya ideologinya saja yang boleh ada, lalu bagaimana akibatnya setelah mereka meminjam istilah Jihad dan Islam untuk memperkosa peradaban Ummat Manusia?
Yang ada dan akan berlanjut entah sampai kapan adalah perang, perang, perang, dan setiap detiknya akan ada nyawa yang melayang sia sia.
Sementara para penjual senjata berpesta pora, mereka dengan mudah membeli para pelacur yang juga korban perang itu sendiri dan wanita muslimah yang terhimpit keadaan atau korban perkosaan yang kemudian berputus asa.
Andai anda adalah manusia cerdas, baik itu dari kalangan Sunny, Syi'ah dan salafi, bahkan Ummat yang lain, anda akan menutup kemungkinan bangsa Indonesia perang saudara, karena sebejat bejat negara kita yang memang sangat memalukan ini, akan lebih baik tenang beribadah daripada kita sholat saja harus ada yang mengawalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar